Kamis, 30 September 2010

Etos Kerja Orang Amerika Serikat




Amerika Serikat adalah suatu negara raksasa (super power) yang mendapatkan kemerdekaannya melalui revolusi tahun 1776, dan setelah melalui proses yang cukup panjang maka tahun 1787, Sidang Majelis Konstituante sampai pada satu titik yaitu menerima dasar demokrasi Amerika, yang tetap tegak sampai sekarang yakni Konstitusi (UUD) Amerika Serikat. Sistem pemerintahan Amerika Serikat berdasarkan yang konstitusi ini bermaksud menegakkan demokrasi dan kebebasan warga negara.

Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat antara lain:

1.Amerika Serikat adalah suatu negara Republik Federasi yang demokratis.

2.Sebagai negara Federasi maka terdapat pembagian kekuasaan konstitusional antara Pemerintah Federal (Serikat) dan Pemerintah Negara-negara Bagian atau State.

3.Pemerintahan oleh rakyat (Government by the people) mengakui bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilihan umum

4.Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan-kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain dengan asas checks and balances.

5.Negara-negara Bagian mempunyai hak yang sama

6.Keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif yaitu Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya (Legislatif dan Eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of law)

7.Suprastruktur politik ditopang oleh infrastruktur politik yang menganut sistem bipartisan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pemerintahan Ameriksa bersikap demokratis dengan menjunjung tinggi kekuatan rakyat. Dan jika dilihat dari sudut budaya organisasi, kita bisa mengetahui bagaimana khas kepemimpinan orang Amerika dalam memimpin organisasi perusahaannya dari sumber website http://jakarta.usembassy.gov :

Orang Amerika bekerja sangat struktural. Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi dengan baik dan mempunyai rencana yang baik. Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek. Pemimpin juga menyiapkan seluruh template yang diperlukan dari awal hingga akhir proses. Setiap karyawan harus mengikuti panduan tersebut sehingga setiap karyawan akan melalui proses yang sama. Hal ini juga memudahkan setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta dapat lebih terlihat kemajuan di setiap tahapan sebuah proyek. Disamping itu, akan lebih mudah bagi karyawan lain untuk melanjutkannya proyek tersebut apabila yang bersangkutan berhalangan karena semuanya teratur sesuai panduan yang ada serta terdokumentasi.

Pemimpin di Amerika juga sangat team-work oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.

Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis. Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak melakukan analisis dan persiapan dengan baik.

Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini. Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu untuk lebiih fokus dalam mencapai target pekerjaan.

Ciri khas lain dari karakter orang Amerika adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu membuat perencanaan untuk semua kegiatannya.

Kepemimpinan Amerika yang demokratis membuat mereka terbiasa menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide dan opininya dan sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka dengan ide dan opini karyawannya dan lebih mudah menerima perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu yang ingin disampaikan atau rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung (straight to the point). Bagi mereka lebih baik berterus terang diawal sekalipun untuk hal yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan tindakan antisipasinya atau mencari alternatif rencana lainnya.

Ada alasan kuat mengapa Amerika bisa maju. Sama seperti Jepang yang telah dibahas sebelumnya, yaitu etos kerja yang baik. Artikel yang kami dapatkan dari sebuah blog milik Donald (www.gayahidupdigital.com) menyebutkan bahwa orang Amerika memiliki etos kerja yang berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia. Mereka bekerja keras sungguh-sungguh dan terus-menerus. Sementara Indonesia belum terbiasa dengan cara kerja orang Amerika. Kalau diibaratkan dengan perlombaan lari, kita sebagai orang Indonesia terbiasa berlari lalu berhenti sebentar untuk menarik napas, lalu kita lihat, ‘Oh rekanku sudah di depan!’ lalu kita berlari lagi menyusul dia. Perbandingan dengan orang berlari ini terasa tepat. Seperti itulah cara mereka bekerja. Kepemimpinan Amerika terbiasa bekerja cepat untuk menyelesaikan segala sesuatunya. Bagai orang berlari, mereka tidak akan membiarkan diri mereka terhenti. Menoleh saja tidak karena takut didahului yang lain. Tahu-tahu negara lain sudah membuat penemuan baru dan inovasi baru. Mereka tidak akan membiarkan itu terjadi sehingga kemalasan merupakan musuh utama mereka. Seperti itulah cara mereka bekerja: berlari sekuat tenaga dan tidak pernah berhenti. Berbeda jauh dengan keadaan Indonesia. Di sini umumnya kita masih bisa berhenti sebentar untuk beristirahat sebelum berlari lagi, itupun tidak berlari sekuat tenaga sehingga etos kerja kita yang pemalas membuat Indonesia tidak pernah berkembang.


referensi : http://ireztia.multiply.com/journal/item/3